Masjid Sultan Singapore










Sejarah Masjid Sultan bisa kita baca di sini




Bagi wisatawan yang memakai celanan pendek dan tanktop bersiaplah untuk memakai jubah biru :)








Tempat berbuka puasa bersama saat Ramadhan

Area di luar Masjid Sultan, tempat jajanan :p

Apa yang saya suka dari Masjid Sultan? Masjid ini tahu bagaimana "memanjakan" keingintahuan wisatawan. Tidak hanya sejarah masjid saja yang ingin ditonjolkan, pemahaman mengenai Islam pun bisa didapat wisatawan yang belum mengerti tentang Islam. Informasi-informasi tersebut terdapat di ruang galeri, tepat sebelum memasuki ruangan solat. Jika ingin mendengarkan azan pun, disediakan audio dengan terjemahan berbagai bahasa yang tertulis di sebelah perangkat audio :)

Masjid ini memiliki nilai historis yang tinggi. Terletak di Kampong Glam -tempat mayoritas Islam Melayu di Singapura-, Masjid Sultan dibangun sekitar tahun 1824 oleh Sultan Hussain asal Johor. Pada awal berdiri, atap masjid berupa limas bersusun tiga. Arsitektur limas khas sekali dengan bangunan Jawa. Ya, masjid ini konon dibuat oleh masyarakat muslim Jawa di Singapura. Seiring berjalannya waktu, beberapa kali renovasi dilakukan. Mulai dari mengubah bangunan utama sampai penambahan ruang auditorium dan aula serbaguna.  Bangunan pun berubah menjadi arsitektur bergaya saracenic dan bisa menampung hingga 5000 jemaah. 

Seingat saya masjid ini tidak berpenyejuk udara, hanya dilengkapi dengan beberapa kipas angin besar di atasnya saja. Tapi jangan salah, anginnya kencang sekaliiiii. Hati-hati untuk yang memakai mukena berjenis parasut. Bisa-bisa solat jadi tidak konsentrasi karena mukenanya terbang! *pengalaman xD 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

domba kapas

Griya Sastrowardoyo

Pasar Beringharjo