Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2012

Andy Warhol: 15 Minutes Eternal

Gambar
  Bus ini tepat melintas di hadapan saat saya berada di sekitar Chinatown, Singapura. Uh, warna pink neon-nya sungguh "memekakan" mata apalagi saat itu siang yang teriknya minta ampun! Saya langsung sadar kalau bus tersebut digunakan sebagai alat promosi pameran yang bertajuk "Andy Warhol: 15 Minutes Eternal." Yup, pada bagian belakang bus memang terdapat gambar Andy Warhol berkacamata. Sangat "Andy Warhol" sekali!  Jika berada di Singapura sampai 21 Oktober 2012, bolehlah mampir ke ArtScience Museum di Marina Bay Sands, tempat diselenggarakannya pameran tersebut. Karya-karya Andy Warhol dari awal kemunculannya sekitar tahun 1940-an sampai akhir hayatnya tahun 1980-an terpampang di sana. Lebih dari 260 lukisan, gambar, patung, video, dan film dari "dewa-nya" POP ART ini bisa kita lihat.  Rencananya pameran yang diadakan sebagai tanda memperingati 25 tahun meninggalnya Andy Warhol, hanya sampai 12 Agustus saja (cek

Resepsi Pernikahan di Solo

Gambar
Lupakan berdiri mengantri untuk mengambil makanan yang ada di gubug atau buffet prasmanan saat menghadiri acara akad/resepsi sebuah pernikahan.  Jika hadir dalam akad/resepsi pernikahan di Solo,justru kita akan duduk manis menunggu makanan yang akan dibawa oleh petugas catering. Perumpamaan tamu adalah raja sepertinya benar-benar diterapkan di acara resepsi tradisional di Solo. Sudah beberapa kali saya menghadiri resepsi saudara dan kerabat yang menikah di kota budaya ini. Semua resepsi yang saya hadiri ternyata memang bukan standing party seperti yang pada umumnya dilakukan di Jakarta.  Banyak sekali kursi yang disiapkan untuk menjamu tamu. Diharapkan semua tamu memang mendapat kursi dan bisa menikmati acara dan makanan senyaman mungkin. Disela-sela beberapa kursi, terdapat meja untuk tempat gelas-gelas berisi teh manis hangat. Sebelum acara dimulai , kita bisa mencicipinya.  Makanan yang disajikan berurutan dari mulai appetizer, main course, sampai dessert. Berikut ini uruta

Monumen Pers Nasional

Gambar
Gedung ini jadi tempat bersejarah untuk kalangan wartawan tanah air. Di gedung inilah, 9 Februari 1946 dibentuk organisasi profesi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Awalnya gedung yang terletak di Jalan Gajah Mada Solo ini bernama Sasono Suko milik Mangkunegaran. Peresmian Sasono Suko menjadi Monumen Pers Nasional baru terjadi setelah empat windu usia PWI, tepatnya 9 Februari 1978 oleh Soeharto.  Rasanya sudah beratus-ratus kali saya melewati gedung ini semenjak kecil. Namun seingat saya belum pernah sekali pun saja menginjakkan kaki di dalamnya. Huaaah, padahal sempat mencicipi kuliah di jurusan Jurnalistik dan jadi reporter xD Ok, next trip ke Solo akan mampir ke monumen ini. Insya Allah, yah. Jadi nanti bisa ditambahin ceritanya soal isi di dalam monumen. He...he...    

Pasar Beringharjo

Gambar
Sudah beberapa kali ke Pasar Beringharjo dari kecil, tapi saya enggak pernah naik sampai lantai atas. Pasti hanya berlalu-lalang di lantai dasar lihat-lihat batik. Kali ini saya punya kesempatan untuk "mengintip" seperti apa rupa di atas lantai dasar.   Suka sekali dengan cat hijau dan payung warna-warni itu :) Pasar Beringharrjo telah berubah warna -dalam arti kata yang sebenarnya- Seingat saya, dulu pasar ini berwarna krem kecoklatan. Tapi sekarang lihat saja hijaunya yang mencolok mata :) Ternyata pasar ini juga besar sekali. Kalau dari depan kelihatannya biasa saja. Begitu masuk ke dalamnya dan naik sampai lantai atas, barulah terasa besar. Pasar Beringharjo terdiri dari dua bangunan, barat dan timur. Bangunan yang menghadap ke arah jalan Marlioboro adalah bangunan bagian barat, terdiri dari dua lantai. Sedangkan bagian timur ada tiga lantai. Saya menaikinya sampai bangunan timur lantai teratas.  Selain aneka batik yang menggoda untuk dibeli, pasar ini juga me

Halte Trans Jogja

Gambar
Sejak beroperasi 2008, Trans Jogja menjadi salah satu alternatif transportasi di kota Jogja. Dengan delapan trayek, Trans Jogja menjangkau lokasi-lokasi strategis di kota tersebut (cek di peta jalur). Harganya juga cukup ekonomis, Rp2.000,- sampai Rp3.000,-. Keliling Jogja menggunakan bis ini merupakan pilihan tepat, nih, selain naik becak :) *Bis-nya malah lupa enggak difoto :p