Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Cavenagh Bridge

Gambar
Cavenagh Bridge merupakan salah satu jembatan tertua di Singapura yang membentang di Singapore River, terletak di dekat Hotel Fullerton. Dibuka sejak 1870, bentuk Cavenagh Bridge tidak mengalami perubahan hingga kini.  Pada awalnya jembatan ini bernama Edinburg Bridge sebagai bentuk peringatan atas kehadiran Duke of Edinburg. Kemudian, jembatan ini berganti nama menjadi namanya yang sekarang untuk memberikan penghormatan kepada Gubernur Straits Settlements, Mayor Jenderal William Orfeur Cavenagh yang memerintah dari 1859-1867. Gubenrnur Cavenangh menjadi gubernur terakhir yang dipilih oleh British East India Company.      Jembatan dengan panjang 79,25 meter dan lebar 9,45 meter ini dirancang oleh John Turnbull Thomson dari Departeman Pekerjaan Umum Kolonial dan dibangun oleh P & W Maclellan Glasgow Engineers. Namun pada akhir 1880-an, jembatan ini kelebihan beban setelah perdagangan sangat berkembang di Singapore River.   Cavenagh Bridge akhirnya dikonversi menja

Singapore River

Gambar
Menikmati Negeri Singa bisa dengan berbagai cara, salah satunya berjalan di sepanjang Singapore River yang dekat dengan Cavenagh Bridge. Di sepanjang jalan, kita bisa menemukan berbagai karya seni, seperti patung-patung perunggu. Pilihlah waktu di pagi atau sore hari saat matahari tidak terlalu menyengat.  Lebih asyik lagi jika kita  plesir mengarungi Singapore River menggunakan cruise . Dengan membayar sekitar $22 dan waktu tempuh hampir satu jam, berbagai landmark populer, seperti Raffles Landing Site, The Esplanade, The Merlion, serta Marina Bay Sand bisa kita nikmati. Tertarik untuk mencobanya? :)    

Foundation Stone of the Monument of the Early Founders of Singapore

Gambar
Panjang sekali nama monumen ini! :) Meskipun punya nilai sejarah yang tinggi, letaknya hampir tidak terlihat mata. Saya secara tidak sengaja menemukannya saat berjalan di sisi Fullerton Hotel.  Pondasi monumen ini memang kecil sekali bentuknya. Hanya terdiri dari batu bata bertumpuk. Sama sekali tidak megah, tidak mewah. Tapi nilai historis di baliknya sangat bermakna. Presiden pertama Singapura, Yusof bin Ishak, yang meletakkan pondasi tersebut pada 18 Januari 1970. Peletakan batu dimaksudkan untuk sebuah monumen sebagai penghormatan kepada para pendiri awal Singapura. Ide pembuatan monumen ini sendiri lahir dari Alumni International Singapore pada 1969.  Berikut adalah s peech Presiden Yusof tentang tujuan pendirian monumen ini. "It carries no great names. In fact it has no names at all. It is for all men. It is not for the Chinese, the Indian, the Eurasian or any other single race. It is for all who in one way or another helped to create a modern multiracial, mult

Nandini Bali Jungle and Resort Spa Ubud

Gambar
Elizabeth Gilbert dalam Eat, Pray, Love menemukan “cintanya” di Ubud, Bali. Hal itu tidak mengherankan bagi orang yang sudah pernah menjejakkan kakinya di daerah ini. Suasana Ubud memang dapat membuat banyak orang jatuh cinta.  Rasakan ketenangan yang jauh dari suara berisik kendaraan di jalanan. Rasakan keheningan yang menentramkan. Rasakan kesepian yang membuat hati tenang. Ya, itulah Ubud. :) Ubud menjadi pilihan yang pas sekali untuk kita yang ingin honeymoon . Ada banyak penginapan yang dapat dicoba untuk waktu spesial tersebut. Salah satu penginapan di Ubud yang sangat saya rekomendasikan adalah Nandini Bali, Jungle Resort and Spa Ubud.     Lokasi Nandini tidak sulit dijangkau. Tapi saran saya, gunakan mobil sewa untuk menuju penginapan ini. Pun ketika sudah check out pihak penginapan juga menyediakan mobil sewa untuk mengantar kita ke bandara atau tempat lain dengan biaya tersendiri.  Ketika sampai di Nandini, kita akan disambut oleh sawah-sawah yang ada di sekitar

Kota Budaya dan Bangga Indonesia Bersama Garuda

Gambar
Beruntung sekali saya tinggal di Indonesia. Ragam budaya yang tak terhitung jumlahnya ada di negeri ini. Saat cuti kantor sekitar dua tahun lalu, saya berkesempatan mengunjungi kota budaya, Solo, yang kini dikenal dengan slogan The Spirit of Java . Perjalanan dari tempat saya tinggal ke kota itu jadi lebih nyaman dan menyenangkan dengan menggunakan Garuda Indonesia . Ketepatan waktu, keramahan cabin crew , makanan yang nyam.. nyam.. enak, dan tentu inflight entertainment -nya cukup menggambarkan asyiknya terbang di udara bersama Garuda Indonesia . Solo, Kota Budaya -           Halte bertuliskan "Sala Kutha Budaya" Perjalanan saya ke Solo untuk menghadiri pernikahan saudara. Saya melihat hal berbeda saat hadir di resepsi pernikahan yang digelar di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Solo. Tampak banyak sekali kursi berjejer rapi. Tidak ada meja panjang dan gubuk-gubuk berisi makanan siap santap. Nah, lho? Jadi, kita makan apa, dong? :) Ternyata