Stress Saat Anak Sakit? Ikhlaskanlah, Bu....

Dear Ibu yang Ada Dibalik Bilik,

Pertama-tama saya mau minta maaf dulu. Saya mau tidak mau harus mendengar keluh kesah ibu, rasa kesal, dan marah ibu.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Saya rasanya ingin memejamkan mata, namun telinga ini ternyata tidak mau kompromi untuk beristirahat, malah lebih tertarik untuk mendengar suara ibu.


Saya tahu anak ibu sakit demam yang belum kunjung turun derajatnya ke suhu normal, sama seperti anak saya. Saya pun tahu ibu lelah fisik dan lelah hati, ingin anak cepat sehat dan membawanya pulang ke rumah dalam keadaan sehat wal afiat. Saya pun juga merasakan hal yang sama, Bu.

"Anak sakit, kok, malah marah!" Itu kalimat yang diucapkan orangtua ibu yang menemani ibu di kamar rumah sakit ini. Bukan tanpa alasan ia mengucapkannya. Sebelumnya, saya memang merasakan adanya perasaan kesal pada diri ibu saat ibu mengatakan, "udah, dong, dek, jangan gini!" pada anak ibu yang agak rewel dan belum tidur. Ibu sambil menangis saat mengucapkan itu. Iya, saya mendengar suara ibu seperti menahan tangis dan setelah itu ibu pun sesenggukan.

Tak berapa lama, ibu pun mengeluh masih sambil menangis, "kenapa, sih, dia enggak pulang? mestinya, kan, dia bisa pulang, ini weekend." Agak lama hening, orangtua ibu itu membalas, "iya, kan dia juga lagi kerja cari rezeki." Ibu itu pun langsung membalasnya, "aku juga kerja, emang ini anak aku doang apa?" Orangtuamu pun berkata, "sudah, sabar... sabar..."

Saya hanya bisa merespon dalam hati. Ya, Bu, sabarlah. Pasti memang berat sekali rasanya menghadapi anak sakit yang rewel. Saya berkali-kali ada di posisi ibu, meskipun sebelum ini saya merawat anak sakit di rumah saja dan bukan di rumah sakit seperti saat ini.

Dan, Bu, tahukah kalau saya pun sering juga menangis saat anak sakit. Anak rewel, menangis, bukannya menenangkan, saya pun malah ikut menangis. Sedih anak sakit, ada rasa lelah, dan kesal saat mereka begitu rewel dan tidak bisa tidur padahal kita pun sangat butuh istirahat.

Semakin sering menghadapi anak yang sakit, saya rasa ibu akan bisa lebih tenang menghadapinya seperti saya. Kuncinya cuma satu, ikhlaskanlah, Bu. Berat memang harus mengikhlaskan anak kita sakit tapi berdoalah sedalam-dalamnya agar Allah mengangkat sakitnya sesegera mungkin. Dengan ikhlas, rasanya energi positif akan tersalurkan ke seluruh badan dan jiwa. Saya pun masih harus belajar untuk itu, Bu...

Selama 3,5 tahun jadi ibu dari dua orang anak, jam istirahat malam saya menjadi terenggut beberapa jam. Apalagi saat anak sakit, bisa saja semalaman jika ditotal saya  hanya tidur 2 jam. Pasti banyak ibu lain yang juga mengalaminya, termasuk ibu sendiri. Jika bukan karena rasa sayang yang luar biasa pada anak, manalah kita mau seperti itu. Bu, ingatlah rasa sayang itu. Ibu pasti menyayanginya lebih dari sayang pada diri sendiri. Jadi, hadapilah sakitnya bersama-sama dengannya. Temani dan ajaklah ia bergembira meski ia sedang sakit dan ada di rumah sakit.

Source: pixabay (shara91)

Bu, sepertinya ketidakhadiran suami di dekatmu juga menjadi beban yang berat untukmu. Mungkin saja dia memang benar-benar tidak bisa pulang karena suatu hal. Fisiknya memang tidak hadir tapi bukan berarti hatinya tidak ada didekat anakmu, Bu. Saya pun sempat mendengar suamimu beberapa kali menelepon, ingin tahu bagaimana keadaan putrinya yang sedang ibu rawat. Bersyukurlah, Bu, masih ada orangtua ibu yang menemani di saat malam. Masih ada orangtua yang bisa dimintakan bantuan. Masih ada yang bisa bergantian jaga jika ibu ingin makan, ingin mandi, bahkan ingin pipis ke toilet sekalipun.

Saat anak saya sakit, rasanya sayalah yang memang sangat bisa diandalkan untuk merawat dan menjaganya. Karena itulah sudah enggak terhitung lagi berapa kali saya izin dari kantor untuk menemani anak saya yang sedang sakit. Saya pun sempat merasa iri jika malam harus terjaga menjaganya sendirian sedangkan suami bisa tidur pulas. Tapi kemudian saya sadar hanya sayalah yang bisa menenangkan anak saya, hanya saya satu-satunya orang yang bisa menyusuinya hingga anak- anak bisa tertidur lagi setelah rewel berkepanjangan. Kadang jika sudah tidak kuat dan teramat lelah, saya pun langsung saja membangunkan suami untuk bergantian menggendongnya. Ya, begitulah, Bu, menjaga anak sakit memang bisa membuat stres, tapi ikhlaskanlah... 

Bu, semoga anak Ibu segera sehat, ya. Semoga Ibu selalu sabar menghadapi sakitnya anak Ibu. Peluk erat-erat anakmu, ya, Bu...



-Dari Seorang Ibu yang Juga Sedang Menemani Anaknya di Rumah Sakit-





Komentar

Postingan populer dari blog ini

domba kapas

Griya Sastrowardoyo

Pasar Beringharjo