(Jangan) Panik Jadi Ortu Baru!


Nah, sebenarnya judul itu saya tujukan buat saya sendiri dan suami :)

Saat masih hamil, segala macam info seputar kehamilan dan mengurus bayi saya lahap. Info dari baca-baca blog orang, follow akun-akun twitter yang "nge-hits" dikalangan ibu-ibu hamil dan menyusui, beli dan dibeliin segambreng buku soal gimana mencerdaskan anak dalam kandungan, buku soal merawat bayi baru, bla bla bla.... Niatnya, biar enggak kagok begitu adek bayi lahir. Sip!

Boleh dibilang mudah jadi orang tua baru zaman sekarang. Asal kita aktif, semua info bisa kita tahu dari segala jenis media. Kalau dulu mah, manut aja sama petuah orang tua atau orang yang dituakan yang sudah punya pengalaman. Sekarang? Enggak bisa lagi kayak gitu. Malah, bisa jadi si calon orang tua baru jadi lebih "sok" tahu dibanding orang tuanya sendiri dalam hal mengurus anak. Padahal pengalaman nol besar. Apa itu masalah? Enggak kok.

Dengan derasnya info yang saya dapat, seenggaknya saya jadi merasa lebih tenang, enggak panik dalam menghadapi segala tantangan kalau bayi sudah lahir. Tapi... tapi... tapi.... begitu banyaknya pemahaman yang saya dapat, enggak serta merta membuat saya dan suami SIAP!

Yap, setelah bayi lahir dan masih di rumah sakit, saya memang tenang dan santai. ASI keluar di hari kedua dan anak saya sudah pandai belajar menyusu (menurut saya). Yang bikin galau justru luka pasca caesar sectio. Untunglah bisa pulih dalam waktu relatif singkat dan begitu pulang dari RS, saya sudah agak lincah :)

Keadaan seperti berbalik 180 derajat saat saya dan bayi ada di rumah. Tiba-tiba, serangan panik itu datang. Pasalnya, sejak kedatangan di rumah di sore hari sampai malam, anak saya BAB berkali-kali - sekitar 6 kali dengan bentuk BAB yang berbeda-beda. Awalnya hitam pekat, lama-lama menjadi kuning.

Puncak kepanikan terjadi saat jam dinding menunjukkan pukul setengah 10 malam. Tangisannya luar biasa! Luar biasa kencang dan saya serta suami tidak mengerti apa maksudnya. Nenen enggak mau, digendong di ayun-ayun masih terus menangis, tali pusatnya pun enggak ada masalah. Sepanjang kelahirannya, inilah tangisan terkencang yang pernah saya dengar. Bikin hati ngilu!

Masih di hari yang sama dengan kedatangannya di rumah, kami akhirnya membawanya kembali ke RS malam itu juga. Khawatir kalau ada masalah dengan bayi kami. Tapi apa yang terjadi di sepanjang perjalanan? Adik bayi tidur lelap! Aaahhh... kenapa ini?

Sesampainya di RS dan bertemu suster, kami jadi seperti malu sendiri. Sepertinya bayi saya dan suami baik-baik saja, tenang. Tali pusatnya dicek oleh suster dan enggak ada masalah, tali pusatnya kering enggak bernanah. Saya pun memberinya ASI dan bayi kami kembali terlelap sampai di rumah.

Oke. Sebanyak apapun informasi ternyata tetap saja saya dan suami sempat dilanda kepanikan yang menjadi-jadi. Syukurlah semuanya baik-baik saja. Dasar, orang tua baru! Hehe... :)



M. Birru Bagaskoro ^o^

*photo by Indro Baskoro

Komentar

Postingan populer dari blog ini

domba kapas

Griya Sastrowardoyo

Pasar Beringharjo