Haruskah Mba Pengasuh Anak Saya Lulus Sekolah (Atau Berpendidikan Tinggi)?
Saya tergelitik dengan status seorang teman di Facebook. Ia
disindir oleh temannya karena ia hanya menjadi ibu rumah tangga, padahal sudah
bergelar sarjana. Teman saya ini pun balas menyindirnya. Intinya, sih, dia
bilang "daripada kamu kerja tapi anakmu dititip ke orang yang enggak tamat
sekolah."
Ya, sebagai ibu yang juga bekerja, saya tentu tergelitik saat
membaca statusnya. Tergelitik atau baper, yah.. Hehe... Semoga, sih, sindiran
teman saya itu hanya ditujukan untuk teman yang sudah menyindirnya sebelumnya.
Namun, karena statusnya, saya pun langsung berpikir, "mba pengasuh
Boo dan Mika lulus sekolah enggak, ya? Dia sekolah sampai tingkat apa,
ya?"
Jujur saja, saat mencari mba untuk mengasuh Boo dan Mika selama
saya tinggal kerja 12 jam, saya enggak pernah mikir tingkat sekolah jadi salah
satu persyaratannya. Saya hanya butuh mba yang punya rasa kasih sayang sama
anak, mba yang sabar menghadapi tingkah laku anak, mba yang jujur, mba yang
bisa menyuapi dan mengajak anak-anak bermain, mba yang bisa diandalkan mengurus
dua anak yang pasti lagi berada di masa enggak bisa diam sama sekali. Dan semua
yang saya butuhkan itu semoga ada di mba pengasuh ini. Insya Allah...
Sebenarnya mba pengasuh yang cakap dan pintar juga bisa jadi
nilai plus, sih. Mba pengasuh yang bisa baca, tulis, dan hitung.tentu bisa
membaca nama obat dan berapa dosis obat tersebut untuk diberikan ke anak jika
anak sakit dan butuh obat. Sekedar mengajak anak berhitung 1 sampai 10 atau
mengenal huruf juga bisa. Selebihnya, saya pun enggak berharap mba pengasuh
mengajari Boo dan Mika cos sin tan akar-akaran, reaksi kimia, bentuk
pemerintahan, dan lain-lain. Tugas sayalah sebagai ibu dan ayahnya untuk
mengajak anak-anak untuk mencintai pengetahuan, membaca buku cerita bersama,
melihat hewan-hewan di buku ensiklopedia, serta nantinya mengajarinya baca
tulis, dan segala hal lainnya.
Siapa, sih, yang enggak mau anaknya pintar? Semua orang tua
mungkin selalu menyelipkan doa ke Allah agar anaknya bisa menjadi pintar. Saya
pun demikian. Namun itu bukan hal yang utama dan pertama. Yang paling saya
harapkan anak-anak saya kelak menjadi orang yang baik, selalu bersyukur dan
ingat padaNya. Ya, doa saya semoga segala kebaikan selalu mengalir dalam diri
anak-anak saya. Baik kepada sesama, baik kepada semua makhluk Tuhan. Lalu,
perlukah mba pengasuh yang tamat sekolah atau berpendidikan agar anak saya
menjadi anak yang baik budinya?
Mama yang selalu ada di samping saya dari kecil pun bukan
sarjana, kuliahnya berhenti di tengah jalan karena adiknya banyak sekali. Ia
pun mengalah tidak melanjutkan kuliah. Saya bangga sama mama saya walau ia
bukan sarjana. Selain mama dan papa yang mendidik dan mengasuh, masih ada satu
orang lagi yang berjasa dalam hal pengasuhan saya. Namanya Emak Rina, sekarang
sudah tiada. Emak Rina ikut bekerja di rumah saya selama 27 tahun. Dia yang
ikut membantu orang tua untuk mengasuh saya dan kakak-kakak saya. Emak Rina
yang menyuapi saya, mengantar saya ke TK, mengajak saya bermain. Dan tahukah,
kalau dia tidak bisa baca, tulis, dan berhitung? Tapi saya merasakan sayangnya
sama saya luar biasa! Saya pun sampai sekarang baik-baik saja... :)
--------
Halooooo,hari gini masih aja ada working mom vs
stay at home mom? Kirain saya sudah enggak ada, lho! Saya berharap banget enggak ada
lagi sindir-sindiran tentang ibu bekerja dan ibu rumah tangga. Jangan melihat
hal dari kaca mata kita saja. Biarlah ibu bekerja dan ibu rumah tangga menjadi
diri mereka sendiri, biarlah mereka melakukan hal yang mereka sukai dan yang
memang harus mereka lakukan. Biarlah mereka bahagia dengan apapun status
dan pilihan mereka... :)
-Bubu Dita-
Ibu dua anak yang bekerja dari jam 06.30 sampai 18.30. Menjadi ibu rumah tangga
dari jam 18.31-06.29 keesokan paginya.
Seems nice! 🙂
BalasHapusAnyway, kalo lagi senggang boleh liat tulisan” saya yaa, baru belajar nulis nih , soo i would really appreciate ur advice !🙂
feel free to comment ya, i’m open for discussion🙂
www.bradleykuper.blogspot.co.id
Hi mba Dita, aku working mom dan aku tau pengasuh anakku uda sepuh kadang malah anakku yang ajarin art-ku. Yg ttp mengajarkan anakku y ttp aku meski hny 1 -2 jam tp itu berkualitas alhamdulilah anakku baik2 saja n semoga sll mjd anak solehah. Kadang suka sebel dgr yg nyinyir bgtu, tp y spt yg mb blg jalani saja masing2 sesuai pilihan kita. Semangat ^_^
BalasHapus