Resepsi Pernikahan di Solo


Lupakan berdiri mengantri untuk mengambil makanan yang ada di gubug atau buffet prasmanan saat menghadiri acara akad/resepsi sebuah pernikahan. 

Jika hadir dalam akad/resepsi pernikahan di Solo,justru kita akan duduk manis menunggu makanan yang akan dibawa oleh petugas catering. Perumpamaan tamu adalah raja sepertinya benar-benar diterapkan di acara resepsi tradisional di Solo.

Sudah beberapa kali saya menghadiri resepsi saudara dan kerabat yang menikah di kota budaya ini. Semua resepsi yang saya hadiri ternyata memang bukan standing party seperti yang pada umumnya dilakukan di Jakarta. 

Banyak sekali kursi yang disiapkan untuk menjamu tamu. Diharapkan semua tamu memang mendapat kursi dan bisa menikmati acara dan makanan senyaman mungkin. Disela-sela beberapa kursi, terdapat meja untuk tempat gelas-gelas berisi teh manis hangat. Sebelum acara dimulai , kita bisa mencicipinya. 

Makanan yang disajikan berurutan dari mulai appetizer, main course, sampai dessert. Berikut ini urutan contoh menu dalam sebuah acara akad/resepsi pernikahan di Solo:

 
menu pembuka berupa kroket dengan sedikit saus mayonaise dan cabe rawit

sup kimlo kuah bening nan segar


main couse; tumpeng nasi kuning beserta lauknya + kerupuk


es sirup cincau kelapa


Setiap undangan mendapat porsi dan jumlah menu yang sama. Kalau masih kurang kenyang dan ingin menambah, wah, saya belum pernah mengalaminya. Belum pernah bertanya ke petugas catering apakah boleh menambah porsi. Hehehe...


Saat para undangan menikmati makanan yang diantarkan, pengantin dan kedua orang tua melakukan foto bersama dan diselingi juga dengan beberapa tarian tradisional. Menarik!

Selepas bersantap, pengantin dan kelurganya menuju ke arah pintu keluar. Saat itulah mereka mengizinkan para tamu untuk pulang. Tapi sebelumnya, para tamu undangan akan bersalaman memberi doa bagi keluarga yang sedang berbahagia.  


Beda tempat, beda tradisi :)
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Griya Sastrowardoyo

domba kapas

Pasar Beringharjo